Mengapa kita perlu memerangi Syiah? Kerana Aqidah Syiah adalah sesat.
Dengarkan ucapan tokoh-tokoh Syiah, dan di antaranya yang dapat saya scan tulisan dari video tersebut , mereka menyebut :
Ash-Sha’id Jabir Aghal. la mengatakan,Yа Allah, laknatiah orang yang menyimpangkan agam, mengganti sunnah-Mu, shalawat atasmu ya Rasulullah. Engkau (Rasulullah) telah melakukan
kesalahan besar, engkau terlalu rakus terhadap dunia tapi tidak mewariskan kepada siapa pun. Engkau harus bertanggung jawab atas umat ini, kekacauan umat ini, tersesatnya umat ini.
dan fitnah yang terjadi pada umat ini ….
Syaikh Yasir Habib membawakan riwayat Syi’ah yang menyebutkan, “Maukah engkau mengabarkan kepadaku mengenai dua leiaki ini. Abu Bakr dan Umar? Маkа Ali alaihissalam menjawab:
Mereka berdua adalah kafir begitu juga orang yang nwncintai mereka berdua’. Dalam konteks yang sama, Barang siapa yang mencintai mereka berdua adalah kafir.
Saya bertanya kepada engkau tentang Abu Bakr dan Umar? maka Ali menjawab.
“Mereka berdua mendapat laknat Allah dalam setiap aktivitasnya Demi Allah, mereka berdua mati dalam keadaan kafir dan enyekutukan Allah “
Syaikh Hasan (Tokoh Syi’ah) mengatakan.
Laknat Allah atasmu wahai Aisyah.
laknat Allah atasmu wahai Aisyah.
laknat Allah atasmu wahai Aisyah.
Laknat Allah Atasmu wahai Aisyah.”
“Kenapa Aisyah disebut Hamra’ atau humaira’. kerena humaira’ tafdhil himar,yaitu keledai.”
“Aisyah benar-benar melakukan perbuatan keji dan ia mati lantaran dihukum had adatah benar.” …………..
Sedangkan Allah berfirman maksudnya :
“Nabi itu lebih menolong dan lebih menjaga kebaikan orang-orang yang beriman daripada dial mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah menjadi ibu mereka……..
(Surah al-Ahzab ayat 6)
Firman Allah S.W.T. lagi yang bemaksud,
... Dan kamu tidak boleh sama sekali menyakiti Rasul Allah dan tidak boleh berkahwin dengan isterinya sesudah ia wafat selama-lamanya. Sesungguhnya segala yang tersebut itu adalah amat besar dosanya di sisi Allah.
(Surah al-Ahzab ayat 53)
“Dan orang-orang yang terdahulu yang mula-mula (berhijrah dan memberi bantuan) dari orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang menurut (jejak langkah) mereka dengan kebaikan (iman dan taat). Allah redha akan mereka dan mereka pula redha akan Dia serta la menyediakan untuk mereka syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya selamanya, itulah kemenangan yang besar”.
(Surah al-Taubah ayat 100)
“Kalau kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad) maka sesungguhnya Allah telahpun menolongnya, iaitu ketika kaum kafir (di Mekah) mengeluarkannya (dari negerinya Mekah) sedang ia salah seorang dari dua (sahabat) semasa mereka berlindung di dalam gua, ketika ia berkata kepada sahabatnya: “Janganlah engkau berdukacita, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan semangat tenang tenteram kepada (Nabi Muhammad) dan menguatkannya dengan bantuan tentera (Malaikat) yang kamu tidak melihatnya.”
(Surah al-Taubah ayat 40)
“Demi sesungguhnya Allah redha akan orang-orang yang betiman ketika mereka memberikan pengakuan taat setia kepadamu (wahai Muhammad) di bawah naungan pohon (yang termaklum di Hudaibiah), maka (dengan itu) ternyata apa yang sedia diketahui-Nya tentang (kebenaran iman dan taat setia) yang ada dalam hati meraka, Ialu ia menurunkan semangat tenang tenteram kepada mereka dan membalas mereka dengan kemenangan yang dekat masa datangnya.
(Surah al-Fath ayat 18)
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita yang amat dusta itu ialah segolongan dari kalangan kamu, janganlah kamu menyangka (berita yang dusta) itu buruk bagi kamu, bahkan ia baik bagi kamu. Tiap-tiap seorang di antara mereka akan beroleh hukuman sepadan dengan kesalahan yang dilakukannya itu, dan orang yang mengambil bahagian besar dalam menyiarkannya di antara mereka, akan beroleh seksa yang besar (di dunia dan di akhirat).”
(Surah al-Nur ayat 11)
Dan orang-orang yang mengganggu serta menyakiti orang-orang lelaki yang beriman dan orang-orang perempuan yang beriman dengan perkataan atau perbuatan yang tidak tepat dengan sesuatu kesalahan yang dilakukannya, maka sesungguhnya mereka telah memikul kesalahan menuduh secara dusta dan berbuat dosa yang amat nyata.”
(Surah al-Ahzab ayat 58)
Dengar pula penjelasan Dr Asri tentang Sahabat r.a :