Jumaat 12 Rabiul Awal : Hari Pertama di Madinah

12 Rabiul Awal : Mengimbau Hijrah Rasullah s.a.w

Hari ini 12 Rabiul Awal, adalah hari cuti umum kerana dikatakan hari ulang tahun kelahiran nabi s.a.w. Hari ini juga ada dikaitkan dengan kewafatan nabi s.a.w. Hari ini juga di katakan Rasullah s.a.w tiba di Yatrib atau Madinah pada hari Jumaat.

( Baca di:  https://aburedza.wordpress.com/2011/02/09/penilaian-semula-tarikh-kelahiran-dan-kewafatan-nabi/ dan    https://aburedza.wordpress.com/2011/02/02/28-safar-mengimbau-hijrah-nabi-s-a-w/ )

Sebelum memasuki kota Madinah Rasullah singgah empat hari di Quba – dua farsakh jauhnya dari Medinah.  Di Quba masjid Quba dibangunkan.

Hussain Haikal menulis di dalam Sejarah Hidup Muhammad s.a.w :

Unta yang dinaiki Nabi alaihi ssalam berlutut di tempat penjemuran kurma milik Sahl dan Suhail b. Amr. Kemudian tempat itu dibelinya guna dipakai tempat membangun mesjid. Sementara tempat itu dibangun ia tinggal pada keluarga Abu Ayyub Khalid b. Zaid al-Anshari. Dalam membangun mesjid itu Muhammad juga turut bekerja dengan tangannya sendiri. Kaum Muslimin dari kalangan Muhajirin dan Anshar ikut pula bersama-sama membangun. Selesai mesjid itu dibangun, di sekitarnya dibangun pula tempat-tempat tinggal Rasul. Baik pembangunan mesjid maupun tempat-tempat tinggal itu tidak sampai memaksa seseorang, karena segalanya serba sederhana, disesuaikan dengan petunjuk-petunjuk Muhammad.

Mesjid itu merupakan sebuah ruangan terbuka yang luas, keempat temboknya dibuat daripada batu bata dan tanah. Atapnya sebagian terdiri dari daun kurma dan yang sebagian lagi dibiarkan terbuka, dengan salah satu bagian lagi digunakan tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak punya tempat-tinggal. Tidak ada penerangan dalam mesjid itu pada malam hari. Hanya pada waktu salat Isya diadakan penerangan dengan membakar jerami. Yang demikian ini berjalan selama sembilan tahun. Sesudah itu kemudian baru mempergunakan lampu-lampu yang dipasang pada batang-batang kurma yang dijadikan penopang atap itu. Sebenarnya tempat-tempat tinggal Nabi sendiri tidak lebih mewah keadaannya daripada mesjid, meskipun memang sudah sepatutnya lebih tertutup.

Selesai Muhammad membangun mesjid dan tempat-tinggal, ia pindah dari rumah Abu Ayyub ke tempat ini. Sekarang terpikir olehnya akan adanya hidup baru yang harus dimulai, yang telah membawanya dan membawa dakwahnya itu harus menginjak langkah baru lebih lebar. Ia melihat adanya suku-suku yang saling bertentangan dalam kota ini, yang oleh Mekah tidak dikenal. Tapi juga ia melihat kabilah-kabilah dan suku-suku itu semuanya merindukan adanya suatu kehidupan damai dan tenteram, jauh dari segala pertentangan dan kebencian, yang pada masa lampau telah memecah-belah mereka. Kota ini akan membawa ketenteraman pada masa yang akan datang, yang diharapkan akan lebih kaya dan lebih terpandang daripada Mekah. Akan tetapi, bukanlah kekayaan dan kehormatan Yathrib itu yang menjadi tujuan Muhammad yang pertama, sekalipun ini ada juga. Segala tujuan dan daya-upaya, yang pertama dan yang terakhir, ialah meneruskan risalah, yang penyampaiannya telah dipercayakan Tuhan kepadanya, dengan mengajak dan memberikan peringatan. Akan tetapi, oleh penduduk Mekah sendiri, dengan cara kekerasan risalah ini dilawan mati-matian, sejak dari awal kerasulannya sampai Rada waktu hijrah. Karena takut akan penganiayaan dan tindakan kekerasan pihak Quraisy, risalah dan iman itu tidak sampai memasuki setiap kalbu. Segala penganiayaan dan tindakan kekerasan ini menjadi perintang antara iman dengan kalbu manusia yang belum lagi menerima iman itu.

HARI INI 12 RABIUL AWAL HARI KELAHIRAN BAGINDA RASULLAH S.A.W

HARI INI 12 RABIUL AWAL HARI KELAHIRAN BAGINDA RASULLAH S.A.W

1.   Muhammad Husain Haikal mengisahkan kelahiran nabi s.a.w didalam Sejarah Hidup Muhammad[i] :

Aminah sudah hamil, dan kemudian, seperti wanita lain iapun melahirkan. Selesai bersalin dikirimnya berita kepada Abd’l Muttalib di Ka’bah, bahwa ia melahirkan seorang anak laki-laki. Alangkah gembiranya orang tua itu setelah menerima berita. Sekaligus ia teringat kepada Abdullah anaknya. Gembira sekali hatinya karena ternyata pengganti anaknya sudah ada. Cepat-cepat ia menemui menantunya itu, diangkatnya bayi itu lalu dibawanya ke Ka’bah. Ia diberi nama Muhammad. Nama ini tidak umum di kalangan orang Arab tapi cukup dikenal. Kemudian dikembalikannya bayi itu kepada ibunya. Kini mereka sedang menantikan orang yang akan menyusukannya dari Keluarga Sa’d (Banu Sa’d), untuk kemudian menyerahkan anaknya itu kepada salah seorang dari mereka, sebagaimana sudah menjadi adat kaum bangsawan Arab di Mekah.

Mengenai tahun ketika Muhammad dilahirkan, beberapa ahli berlainan pendapat. Sebagian besar mengatakan pada Tahun Gajah (570 Masehi). Ibn Abbas mengatakan ia dilahirkan pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat kelahirannya itu limabelas tahun sebelum peristiwa gajah. Selanjutnya ada yang mengatakan ia dilahirkan beberapa hari atau beberapa bulan atau juga beberapa tahun sesudah Tahun Gajah. Ada yang menaksir tiga puluh tahun, dan ada juga yang menaksir sampai tujuhpuluh tahun.

Juga para ahli berlainan pendapat mengenai bulan kelahirannya. Sebagian besar mengatakan ia dilahirkan bulan Rabiul Awal. Ada yang berkata lahir dalam bulan Muharam, yang lain berpendapat dalam bulan Safar, sebagian lagi menyatakan dalam bulan Rajab, sementara yang lain mengatakan dalam bulan Ramadan.

Kelainan pendapat itu juga mengenai hari bulan ia dilahirkan. Satu pendapat mengatakan pada malam kedua Rabiul Awal, atau malam kedelapan, atau kesembilan. Tetapi pada umumnya mengatakan, bahwa dia dilahirkan pada tanggal duabelas Rabiul Awal. Ini adalah pendapat Ibn Ishaq dan yang lain.

Selanjutnya terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu kelahirannya, yaitu siang atau malam, demikian juga mengenai tempat kelahirannya di Mekah. Caussin de Perceval dalam Essai sur l’Histoire des Arabes menyatakan, bahwa Muhammad dilahirkan bulan Agustus 570, yakni Tahun Gajah, dan bahwa dia dilahirkan di Mekah di rumah kakeknya Abd’l-Muttalib.

Pada hari ketujuh kelahirannya itu Abd’l-Muttalib minta disembelihkan unta. Hal ini kemudian dilakukan dengan mengundang makan masyarakat Quraisy. Setelah mereka mengetahui bahwa anak itu diberi nama Muhammad, mereka bertanya-tanya mengapa ia tidak suka memakai nama nenek moyang. “Kuinginkan dia akan menjadi orang yang Terpuji bagi Tuhan di langit dan bagi makhlukNya di bumi,” jawab Abd’l Muttalib.

2. Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah menulis[ii]:

IbnuIshaq berkata:

“Ramai orang mendakwa dan hanya Allah yang Maha Mengetahui, Aminah binti Wahab, bonda RasuIullah (s.a.w.) bercerita, sewaktu mengandungkan RasuI uIIah (s.a. w.), beIiau teIah bermimpi didatangi seseorang, Ialu orang tersebut berkata kepadanya:

“Sesungguhnya engkau mengandungkan pemimpin umat ini. Apabila engkau meIahirkannya, ucapkan: “Aku meminta perlindungan untuknya kepada Allah Yang Maha Esa dari keburukan semua pendengki,” kemudian namakannya dengan Muhammad.”

Ibnu Hisyam juga menulis :

Ketika Aminah mengandungkan Baginda, beIiau juga teIah bermimpi meIihat cahaya keIuar dari perutnya, Ialu dengan cahaya tersebut  ia dapat meIihat istana-istana Busra di negeri Syam.

Ibnu Ishaq juga berkata :

Bahawa Abu Muhammad bin Abdul Malik bin Hisyam berkata kepadaku bahawa Ziyad bin Abdullah al-Bakka’i berkata kepadaku dari Muhammad bin Ishaq al-Mutallibi yang berkata:

“Rasulullah (s.a. w.) dilahirkan pada hari Isnin, 12 haribulan Rabiulawwal, tahun Gajah”

3. Maulana Mufti Ahmad E Bemat pula dalam Mukhtasar Shamaili Tirmizi menulis[iii] :

Hadith  Ibnu Abbas  meIaporkan bahawa Rasulullah s.a.w selepas menerima kenabian telah hidup seIama tiga belas tahun di Makkah dan semasa 13 tahun ini wahyu lllahi terus turun kepadanya, selepas penghijrahan dari Makkah dan baginda tinggal di Madinah seIama sepuluh tahun dan kemudian wafat pada umur 63 tahun

Menurut majoriti ahIi hadith dan sejarah, hadith yang paling terpilih adaIah yang menyatakan bahawa umur baginda yang mulia adaIah 63 tahun


[i] Rujukan dari penerbit Pustaka Jaya m.s 53[ii] Rujukan dari penerbit Pustaka Dini Jilid 1 m.s 212 – 213

[iii] Rujukan dari penerbit Jahabesra m.s 234