Kisah korban atau pengorbanan adalah tradisi sejak zaman purba peradaban manusia. Di dalam Islam kisah korban paling awal ialah mengenai dua orang putra Adam a.s :
27. Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban , maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!.” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima ( korban) dari orang-orang yang bertakwa.” Al Maaidah 5:27
Dalam kisah sebelum kelahiran Nabi s.a.w, datok baginda Abdul Mutalib pada mula nya hanya mempunyai seorang putera sahaja iaitu Al-Harits, sedangkan masyarakat Arab ketika itu cukup berbanga jika sesiapa memiliki anak yang ramai. Abdul Mutalib juga memerlukan anak-anak untuk membantu didalam urusan haji. Lantaran itu ia bernazar jika ia mendapat 10 orang anak, seorang daripadanya akan di korbankan kepada Allah. Selepas beliau mendapat 11 orang anak, termasuk yang bongsu iatu Abdullah, ayahnda Nabi s.a.w, ia terpaksa melaksanakan korban tersebut. Selepas dibuat undian terkena kepada Abdullah. Abdullah terselamat dengan tebusan 100 ekor unta.
Mengenai kisah peristiwa korban yang termashur antara Nabi Ibrahim a.s dengan putranya Ismail a.s, al Quran merakamkan pada Surah Ash Shaafaat 37: 100-107:
100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar (Yang dimaksud ialah Nabi Ismail a.s.)
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim,
105. sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itusesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Sesudah nyata kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. maka Allah melarang menyembelih Ismail dan untuk meneruskan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari Raya Haji.
Di dalam periwayatan sejarah sebelum dan selepas zaman Nabi Muhammad s.a.w, telah termaklum anak Nabi Ibrahim a.s yang akan dikorbankan ialah Ismail a.s. Nabi Ismail adalah anak sulung Nabi Ibrahim a.s.
Sebaliknya didalam tradisi Yahudi-Kristian, mereka percaya bukan Nabi Ismail a.s yang di korbankan oleh Ibrahim a.s, tetapi adalah Ishak a.s. Mengapa ini terjadi? Ini kerana Ismail adalah keturunan bagi bangsa Arab dan Ishak a.s adalah bapa kepada bangsa Yahudi. Dalam hal ini mereka mahu katakan Allah memilih Ishak a.s berbanding Ismail a.s.
Namun apakah Yahudi atau Kristian tidak sedar, Bible melalui Perjanjian Lama telah mencatit fakta yang bertentangan mengenai kisah tersebut? Sila perhatikan 3 petikan dari Genensis di bawah:
1. Kisah Ibrahim a.s mengorbankan anaknya Ishak a.s . Ishak a.s adalah anak tunggal Ibrahim a.s. rujuk Genensis 22:1-18
1 Hata, maka pada sekali peristiwa, yaitu kemudian dari pada segala perkara yang tersebut itu, maka dicobai Allah akan Ibrahim, firman-Nya kepadanya: Hai Ibrahim! Maka sembahnya: Sahaya, Tuhan!
2 Lalu firman Tuhan: Ambillah olehmu akan anakmu yang tunggal itu, yaitu Ishak, yang kaukasihi, bawalah akan dia ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana akan korban bakaran di atas sebuah bukit, yang akan kutunjuk kepadamu kelak.
3 Maka bangunlah Ibrahim pagi-pagi hari, dipelanakannya keledainya, lalu dibawanya sertanya akan dua orang hambanya dan akan Ishak anaknyapun dan dibelahnya kayu akan korban bakaran, lalu berangkatlah ia berjalan ke tempat yang telah dikatakan Allah kepadanya.
4 Maka pada hari yang ketiga Ibrahimpun mengangkatlah matanya, lalu dilihatnya tempat itu dari jauh.
5 Maka kata Ibrahim kepada hambanya: Tinggallah kamu serta dengan keledai itu di sini, maka aku dan budak ini hendak ke sana; setelah sudah kami meminta doa, kami akan balik kepadamu.
6 Maka oleh Ibrahim diambil akan kayu korban bakaran itu, ditanggungkannya kepada Ishak, anaknya, dan pada tangannya sendiri dipegangnya sepotong api dan sebilah pisau, lalu berjalanlah keduanya bersama-sama.
7 Maka kata Ishak kepada Ibrahim, bapanya: Ya bapaku! Maka sahut Ibrahim: Ada apa, hai anakku? Maka kata Ishak: Tengok, inilah apinya dan kayunya, tetapi di manakah anak kambingnya, yang hendak dibuat korban bakaran itu?
8 Maka sahut Ibrahim: Hai anakku! Allah juga yang akan mengadakan bagi dirinya suatu anak domba akan korban bakaran itu. Maka berjalanlah keduanya bersama-sama.
9 Lalu sampailah mereka itu ke tempat yang telah dikatakan Allah kepadanya, maka di sana diperbuatlah oleh Ibrahim sebuah mezbah, diaturkannyalah kayu, lalu diikatkannya Ishak, anaknya, diletakkannya di atas mezbah, di atas kayu itu.
10 Maka diulurkan Ibrahim tangannya, diambilnya pisau hendak menyembelih anaknya.
11 Tetapi datanglah seru Malaekat Tuhan kepadanya dari langit mengatakan: Hai Ibrahim! Ibrahim! Maka sahutnya: Sahaya Tuhan!
12 Maka kata Malaekat itu: Janganlah engkau mendatangkan tanganmu kepada budak itu, dan jangan dipengapakan dia, karena sekarang kuketahuilah akan hal engkau takut akan Allah, sedang anakmu, yaitu anakmu yang tunggal itu, tiada kautahankan dari pada-Ku.
13 Maka Ibrahimpun mengangkatkan matanya, dilihatnya bahwasanya di belakangnya adalah seekor domba jantan tersangkut dengan tanduknya dalam belukar, maka Ibrahimpun pergi mengambil domba itu, lalu dipersembahkannya, menjadi korban bakaran akan ganti anaknya.
14 Maka dinamai Ibrahim akan tempat itu: Tuhan mengadakannya! Sebab itu kata orang sampai pada hari ini: Di bukit Tuhan itu akan diadakannya.
15 Maka berserulah Malaekat Tuhan akan Ibrahim dari langit pada kedua kalinya,
16 kata-Nya: Inilah firman Tuhan: Demi diri-Ku juga Aku bersumpah, tegal telah kauperbuat perkara ini, dan tiada kau tahani anakmu, yaitu anakmu yang tunggal itu, dari pada-Ku,
17 bahwa sesungguhnya Aku akan memberi berkat besar akan dikau, dan Aku akan memperbanyakkan anak buahmu sepeti bintang di langit dan seperti kersik di tepi pantai; maka anak buahmu itupun akan mempunyai pintu negeri segala musuhnya.
18 Maka dalam benihmu segala bangsa yang di bumi itu akan diberkati, sebab engkau telah menurut firman-Ku.
2. Sarah melahirkan Ishak a.s pada masa Ibrahim a.s berumur 100 tahun rujuk Genensis 21:1-5
1 Hata, maka disampaikan Tuhan kepada Sarah barang yang telah dijanji-Nya serta dibuat Tuhan akan dia setuju dengan firman-Nya;
2 karena Sarahpun mengandunglah, lalu beranaklah ia laki-laki seorang bagi Ibrahim pada masa tuanya, yaitu pada ketika yang telah ditentukan Allah kepadanya.
3 Maka dinamailah oleh Ibrahim akan anaknya, yang telah diperanakkan oleh Sarah baginya itu, Ishak.
4 Maka disunatlah oleh Ibrahim akan Ishak, anaknya, pada delapan hari umurnya, setuju dengan firman Allah kepadanya itu.
5 Maka pada masa Ishak, anaknya itu jadi, adalah umur Ibrahim seratus tahun.
3. Umur Ibrahim 86 tahun Semasa kelahiran Ismail a.s , dan Ishak a.s belum dilahirkan rujuk Genensis 16: 1-16
1 Hata, maka Sarah, isteri Ibrahim itu, tiada beranak; maka adalah padanya seorang sahaya perempuam Mesir, yang bernama Hajar.
2 Maka kata Sarah kepada Ibrahim: sesungguhnya Tuhan telah menahani adinda dari pada beranak; sebab itu hendaklah kiranya kakanda bersetubuh dengan sahaya adinda, kalau-kalau adinda beroleh anak dari padanya. Maka diluluskan Ibrahim permintaan Sarah itu.
3 Maka setelah sepuluh tahun lamanya Ibrahim telah mendiami negeri Kanaan itu, diambil oleh Sarah isteri Ibrahim, akan Hajar, sahaya Mesir itu, diberikannya kepada Ibrahim, suaminya, akan gundiknya.
4 Maka bersetubuhlah Ibrahim dengan Hajar, lalu mengandunglah ia; demi diketahuinya akan dirinya telah mengandung, maka dicelakannya enciknya.
5 Maka kata Sarah kepada Abram: Bahwa malu adinda ini pulanglah kepada kakanda, karena adinda telah menyerahkan sahaya adinda kepada ribaan kakanda, maka semenjak diketahuinya dirinya mengandung, maka dicelakannya adinda; sebab itu Tuhan juga akan menghukumkan antara adinda dengan kakanda.
6 Lalu ujar Ibrahim kepada Sarah: Sesungguhnya sahayamu itu adalah dalam tanganmu; buatlah olehmu akan dia barang kehendakmu. Maka direndahkanlah oleh Sarah akan dia, lalu perempuan itupun larilah dari padanya.
7 Maka oleh Malaekat Tuhan didapati akan dia dekat suatu mata air dalam padang belantara, yaitu dekat mata air yang di jalan ke negeri Tsyur.
8 Maka katanya: Hai Hagar, sahaya Sarah! engkau dari mana dan hendak ke mana? Maka sahutnya: Aku telah lari dari pada Sarah encikku.
9 Maka kata Malaekat Tuhan kepadanya: Baliklah engkau kepada encikmu serta tundukkanlah dirimu ke bawah tangannya.
10 Dan lagi kata Malaekat Tuhan kepadanya: Bahwa Aku akan memperbanyakkan amat anak buahmu, sehingga tiada tepermanai banyaknya.
11 Dan lagi pula kata Malaekat Tuhan kepadanya: Sesungguhnya engkau ada mengandung dan engkau akan beranak laki-laki seorang, maka hendaklah engkau namai akan dia Ismail, sebab telah didengar Tuhan akan dikau dalam hal kesukaranmu.
12 Maka kanak-kanak itu akan menjadi seorang bagai keledai hutan lakunya dan tangannya akan melawan segala orang dan tangan segala orangpun akan melawan dia; maka iapun akan duduk pada sebelah timur segala saudaranya.
13 Maka dipanggil Hajar akan nama Tuhan yang telah berfirman kepadanya itu: Allah Pemilik; karena kata Hajar: Sungguhkah aku melihat Tuhan di sini, yang telah menilik akan daku?
14 Maka sebab itulah dinamainya akan mata air itu Lakhai-Roi; bahwa adalah ia itu antara Kades dan Bered.
15 Maka Hajarpun beranaklah laki-laki seorang bagi Ibrahim, lalu dinamai oleh Ibrahim akan anaknya yang telah diperanakkan oleh Hajar itu, Ismail.
16 Maka pada masa Hajar memperanakkan Ismail bagi Ibrahim itu, adalah umur Ibrahim delapan puluh enam tahun.
Dalam petikan 1, dinyatakan “Ambillah olehmu akan anakmu yang tunggal itu, yaitu Ishak,’ maknanya Ismail belum dilahirkan, sedangkan pada petikan ke 2 berbunyi , “Maka pada masa Ishak, anaknya itu jadi, adalah umur Ibrahim seratus tahun.” Pada petikan ke 3 pula berbunyi “ Maka pada masa Hajar memperanakkan Ismail bagi Ibrahim itu, adalah umur Ibrahim delapan puluh enam tahun.” juga sebelum itu di sebut ” Hata, maka Sarah, isteri Ibrahim itu, tiada beranak;” kemudian baharu lahir Ismail…..
Mengikut petikan 2 dan 3 Ismail a.s di lahirkan 14 tahun lebih awal dari adeknya Ishak a.s. Mengapa berlakunya pertentangan yang jelas dan besar terhadap tek BIBLE ? Inilah satu hujah BIBLE bukan firman Allah!
Catitan:
1. Sumber petikan Quran:
Terjemahan Quran Terjemahan dari Departemen Agama RI
2. Sumber petikan bible:
The Holy Bible: Indonesian Translation (Terjemahan Lama)
Title: The Holy Bible: Indonesian Translation (Terjemahan Lama)
Publisher: Grand Rapids, MI: Christian Classics Ethereal Library
This Bible translation was converted automatically from data files made available by the Unbound Bible project. Book names,
Description: introductions, titles, paragraphs, and the like were not available, so standard English names have been used. Therefore this file would benefit from additional work by someone who has access to a print edition.
Source: The Unbound Bible
Date Created: 2002-12-31
CCEL Subjects: All; Bible; Old Testament; New Testament
Pingback: Video Pemeriksaan JAIS ke Gereja « Aburedza
Kita sama-sama tahu bahwa Al~Qur’an tidak menulis nama ISMAIL
Alkitab dengan jelas menulis nama “Ishak”, Ibrani : יצחק – YITSKHAQ yang hendak dikorbankan, sedangkan kami tidak menemukan nama “Ismael” dalam Al~Qur’an yang akan dikorbankan.
Tanya : mengapa nama Ismael tidak ditulis di sana?
Disini kita hanya membahas isu ini dari segi yang paling sering disalah-pahami oleh teman Muslim, yaitu dari segi istilah posisi Anak Tunggal seperti yang dimaksudkan Alkitab bagi Ishak. Sebab gara-gara istilah Anak-Tunggal inilah, teman-teman Muslim merasa bahwa anak pengorbanan itu pastilah Ismael, karena dia adalah anak yang lahir lebih dulu yang sempat berstatus “tunggal” selama belasan tahun sebelum kelahiran Ishak. Sementara Ishak tidak pernah ada peluang tunggal, karena ia adalah anak kedua.
1. ISHAK ADALAH ANAK PERNJANJIAN ALLAH, BUKAN SEKEDAR ANAK HASIL PERSETUBUHAN
Kelahiran dan kedatangan Ismael tidak pernah dijanjikan kepada Abraham atau siapapun. Ismael adalah “anak kedagingan” yang justru terjadi karena Abraham sendiri yang berprakarsa diluar janji Tuhan. Ia tidak sabar menantikan janji Tuhan. Abraham secara jasmani setuju atas usulan ‘pintar’ dari Sarah untuk menghamili Hagar, budaknya, agar segera mendapat keturunan :
* Kejadian 16:1-4
16:1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, — yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan –, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
16:4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
Sebaliknya, hanya Ishaklah yang menjadi anak perjanjian Allah, malahan perjanjian yang kekal :
* Kejadian 17:19
Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Ishak-lah satu-satunya anak yang dimeteraikan Allah ketika berkata ” yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak” (Kejadian 21:12).
Maka, Ishak-lah “anak-tunggal” dihadapan Allah. Lihatlah ayat-ayat dibawah ini sederetan posisi “anak”yang dimaksudkan Tuhan :
* Kejadian 15:3-6
15:3 Lagi kata Abram: “Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku.”
15:4 Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: “Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu.”
15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
15:6 Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
ayat-ayat diatas diperjelas dengan ayat-ayat ini :
* Kejadian 17:19
Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
* Kejadian 18:10
Dan firman-Nya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
* Kejadian 21:1-3, 12
21:1 TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.
21:2 Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya.
21:3 Abraham menamai anaknya yang baru lahir itu Ishak, yang dilahirkan Sara baginya.
21:12 Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak.
Kemudian bacalah kesimpulannya dalam Kitab Ibrani, sbb :
* Ibrani 11:17-19
11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
11:18 walaupun kepadanya telah dikatakan: “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.”
11:19 Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
2. ALLAH MENYEBUTKAN ISHAK BERULANG KALI DENGAN “ANAK TUNGGAL” (dari Abraham).
Hal itu untuk mempertegas pembedaannya dengan “anak Abraham” dalam pengertian dunia, yang termasuk anak kedagingan Ismael. Dalam Kejadian pasan 22, Allah sengaja menegaskan sampai 3X (anak tunggal, ayat ke 2, 12, dan 16), sbb :
* Kejadian 22 : 2,12,16
22:2 Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.”
22:12 Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”
22:16 kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri — demikianlah firman TUHAN –: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,
Ayat diatas cukup untuk menolak tuduhan dari kalangan Muslim yang tanpa bukti bahwa telah terjadi pemalsuan didalam ayat 2 dengan menambah nama Ishak yang tadinya tidak ada :
“Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak”
Andaikata nama Ishak itu sisipan pemalsuan seperti apa yang dituduhkan, bukankah si-pemalsu justru akan menghapus kata “Tunggal” dan tidak malahan menambahinya sampai 3X? Degan mudah hal itu dapat dilakukan oleh si-pemalsu hingga tidak ada tafsiran plintiran yang lain, selain sosok Ishak sajalah yang ada. Namun, justru itulah Alkitab, ia mencatat kebenaran Allah secara lurus.
3. POSISI ANAK TUNGGAL ISHAK DIBUKTIKAN DALAM HAK WARISNYA
Alkitab menjelaskan bahwa anak-anak dari budak/ gundik dari Abraham hanya diberi sekedar pemberian (Kejadian 25:6) lalu mereka dipisahkan ke Tanah Timur.
* Kejadian 25:5-6
25:5 Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,
25:6 tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka — masih pada waktu ia hidup — meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur.
Disitu tampak bahwa Ismael tidak mempunyai hak kesulungan. Dan itu memperlihatkan betapa Abraham taat kepada Allah yang sudah menolak hak-hak bagi Ismael, apalagi hak kesulungan, bandingkan dengan ayat ini :
* Kejadian 17:19
Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Sebaliknya Ishak mendapat semua harta milik ayahnya :
* Kejadian 24:36
Dan Sara, isteri tuanku itu, sesudah tua, telah melahirkan anak laki-laki bagi tuanku itu; kepada anaknya itu telah diberikan tuanku segala harta miliknya.
* Kejadian 25:5
Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak,
Ishak adalah pewaris tunggal untuk harta benda maupun untuk garis kenabian.
4. PENCAHARIAN DAN RESTU JODOH SANG ANAK MELIBATKAN SANG AYAH
Kepentingan Abraham terhadap keturunannya yang dimeteraikan Allah terlihat pada kepentingannya mencarikan jodoh bagi pewarisnya. Dan itu dilakukan Abraham kepada Ishak :
* Kejadian 24:4
Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.”
Selanjutnya, silahkan baca Kejadian pasal 24 selengkapnya.
Sebaliknya, Ismael, anak dari budak, biarlah diurus oleh ibunya :
* Kejadian 21:21
Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.
Karena Hagar itu dari Mesir, tentu ia mengambil menantu dari Mesir, bukan dari Arab seperti yang dikisahkan dalam Hadis.
5. KEBENARAN NUBUAT ALLAH BAGI GARIS KETURUNAN ISHAK
Seperti Adam yang melanggar perintahNya namun tetap dikasihi Allah, begitu pula Allah tetap mengasihi Abraham yang pernah “melanggar” pesanNya, yaitu tidak sabar menunggu dan meragukan janji Tuhan akan kehadirans eorang anak dan terlanjur mendekati Hagar. Hubungan keduanya menghasilkan ‘anak kedagingan’ yang bernama Ismael. Namun keturunan Ismael ini tetap diberkati Allah secara kedagingan/duniawi. Allah menjadikan 12 raja dan bangsa besar bagi keturunan Ismael!
Namun, harap dibedakan, bahwa secara rohani, Allah tetap tidak bisa mencampurkan garis keturunan kenabian ‘anak perjanjian’ dan ‘anak kedagingan’. Allah harus berkata benar, dan itu dilakukanNya dengan berkata “tidak”, bagi Ismael (Kejadian 17:19). Artinya, anak pewarisan dan keturunan kenabian tidak diberikan kepada Ismael, melainkan kepada Ishak. Dan secara bersamaan “garis kenabian dan kitab” ini dikonfirmasikan oleh Al~Qur’an :
* Qs 29:27
Dan Kami anugrahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan Al Kitab pada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.
Saudara Yudi,
Anda sepatutnya menjawab tulisan saya
“Dalam petikan 1, dinyatakan “Ambillah olehmu akan anakmu yang tunggal itu, yaitu Ishak,’ maknanya Ismail belum dilahirkan, sedangkan pada petikan ke 2 berbunyi , “Maka pada masa Ishak, anaknya itu jadi, adalah umur Ibrahim seratus tahun.” Pada petikan ke 3 pula berbunyi “ Maka pada masa Hajar memperanakkan Ismail bagi Ibrahim itu, adalah umur Ibrahim delapan puluh enam tahun.” juga sebelum itu di sebut ” Hata, maka Sarah, isteri Ibrahim itu, tiada beranak;” kemudian baharu lahir Ismail…..
Mengikut petikan 2 dan 3 Ismail a.s di lahirkan 14 tahun lebih awal dari adeknya Ishak a.s. Mengapa berlakunya pertentangan yang jelas dan besar terhadap tek BIBLE ? Inilah satu hujah BIBLE bukan firman Allah!”
Betul Quran tidak menyebut Ismail atau Ishak – tetapi Nabi Muhammad s.a.w yang menjelaskan kepada kami. Itu bukan soalnya. Yang menjadi Isunya ialah mengapa fakta Bible bertentangan? Bagaimana firman Tuhan boleh silap – maknanya Bible bukan firman tuhan.
Bible bukan firman tuhan : di sini adakaitan https://aburedza.wordpress.com/2010/11/21/debat-dr-zakir-naik-dengan-dr-william-campbell-injil-vs-quran-siri-1/ dan siri selanjutnya
Hai,
Setelah membaca respon saudara Yudi, sebenarnya persoalan penulis (aburedza) sudah dijawab.
Namun, saya akan cuba memberikan penjelasan.
Saya berikan susunan persoalan penulis sekali lagi agar lebih jelas (betulkan jika salah).
1. Dikatakan Ishak adalah anak Abraham yang tunggal.
2. Namun, Ismael sudah dilahirkan 14 tahun lebih awal sebelum Ishak.
3. Ini bererti Ishak bukan anak Abraham yang tunggal kerana Ismael lebih dahulu dilahirkan.
Sebenarnya, apa yang diberikan bukanlah fakta yang bertentangan. Cuma, penulis tersilap apabila menganggap Hagar, ibu kepada Ismael adalah isteri Abraham. Hagar bukan isteri Abraham tetapi hanyalah gundik yang diberikan oleh Sarah sendiri.
Maka, Ismael secara sahnya bukanlah “anak tunggal” Abraham.
Selain itu, terdapat masalah dengan dakwaan penulis apabila tajuk yang diberikan untuk artikel yang ditulis agak mengelirukan iaitu “BIBLE: Pertentangan Fakta, Siapa Anak Sulung Yang Akan Dikorban Ibrahim a.s, Ishak atau Ismail?”
Kerana jelas dinyatakan melalui ayat Alkitab yang dipetik sendiri oleh penulis, bukan “anak sulung” yang dikorbankan tetapi “anak tunggal”.
Saudara Tiwas dan saudara Yudi
Sila lihat komen saya di
https://aburedza.wordpress.com/2011/12/17/bible-antara-sulung-dan-tunggal-yang-mana-nak-di-korbankan/
Pingback: Bible: Antara Sulung dan Tunggal, Yang Mana Nak di Korbankan? « Aburedza