TAZKIRAH PROF ABDUL RASHID SAID ASGAR : USIA 40 TAHUN

Oleh :  Aburedza

Prof. Abdul Rashid Said Asgar

Prof. Abdul Rashid Said Asgar

Dalam memperkatakan tentang motivasi kepada sikap kawan dan teman , semasa sembang-sembang santai  setelah selesai solat Asar kelmarin Prof Rashid membaca sepotong ayat yang menarik :

وَوَصَّيْنَا الإنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Maksudnya :

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS al Ahkaf : 15 )

Satu ayat yang sangat baik yang mengandungi  doa tanda kesyukuran. Allah menyebut pada umur 40 tahun, mengapa Allah memilih umur 40 tahun ? Demikian persoalan Prof Rashid yang ditinggalkan untuk saya fikirkan.

Saya kemudian memerhatikan huraian Maulana  Abdullah Yusof Ali dalam terjemahan Al Quranya menyebut  …..setelah ia besar sampai ke peringkat dewasa yang sempurna kekuatannya ( ashudd) dan sampai ke peringkat umur empat puluh tahun …. Peringkat  ashudd dianggapkan antara umur 18 dan 30 atau 32 tahun.  Antara umur 30 – 40 tahun sesaorang itu berada pada tahap puncak kelakiannya. Selepas umur itu beliau melihat kepada zuriatnya yang sedang membesar, dan memang tepatlah ia menyerahkan keturunan muda yang baru itu kepada Tuhan. Selepas 40 tahun mungkin pula keupayan kerohaniannya  akan meningkat.

Ustaz Zahazan Mohamed dalam bukunya 101 Doa dari al Quran memetik dari  tafsir ayat 15 surah al ah Kaf oleh al Imam al Baghawi mengatakan ayat ini menceritakan kelebihan Abu Bakar r.a. Beliau merupakan sahabat karib Nabi s.a.w. sejak berusia 18 tahun. Semasa Muhammad s.a.w  menjadi Nabi , usia Abu Bakar r.a ialah 38 tahun. Berkat usahanya berdakwah pada umurnya sekitar 40 tahun beliau berjaya mengislamkan ayah, ibu dan anak-anaknya. Ayat ini mengajar kita cara untuk bersyukur kepada Allah.

Ustaz Zahazan Mohamed menambah kita juga wajar  mengamalkan doa ini sebagai tanda  bersyukur atas nikmat iman dan Islam yang turut dinikmati keluarga kita.

Membaca doa kesyukuran dari ayat di atas yang di titipkan oleh Prof Rashid , saya teringat pula kepada doa nabi Sulaiman a.s pada ayat 19 surah an Naml :

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Maksudnya :

“Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.

Merenung perjalanan ku …..

Melengkari perjalanan ku : Memandang Kepelu atau Gunung Cina, meggagumi Jerai dan Titiwangsa atau Bukit Bendera yang berbalam. Nyaman Perangin di Bukit Enggang. Terpegun dengan gunung Raya dan Bukit Mat Cincang  dan akhirnya kembali merenung ke Bukit Cuping Gua Berangin dan Bukit Temiang yang dingin permai, mengingatkan aku akan maksud kebesaran firman Allah swt :

Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan  gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. QS  13.3

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. QS 15.19

Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, QS 16.15

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. QS17.37

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. QS 21.31

Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. QS 59.21-22

Ya Allah , Maha Suci Tuhanku …

Tazkirah dari Prof Rashid …

Sambil berjalan keluar , di anak tangga masjid subuh tadi Prof bersalaman dengan seorang kanak-kanak , 9-10 tahun kira kira umurnya , kemudian mengusap kepalanya dan terus bersalam dengan aku. Dia bercerita : seorang sahabat berjumpa seorang budak anak yatim yang kelihatan kusut , juga selepas solat di masjid.

Sahabat itu bertanya kepada sang budak , mahukah pertolongan ku dengan tinggal bersamaku , pakcik boleh tolong peliharamu , tanggung makan pakai mu.

Tanya kembali budak itu , pakcik kalau sakit , minta tolong pada siapa ? Allah. Kalau rungsing , minta tolong pada siapa ? Allah. Kalau susah minta tolong pada siap ? Allah.  Kalau miskin minta kaya pada siapa ? Allah!!

Kata budak itu , kalau begitu saya tak perlu pertolongan pakcik , saya akan minta tolong pada Allah saja …..

Tanpa sempat aku bertanya Prof Rashid  siap sahabat itu , sahabat Rasullah saw atau sahabat beliau sendiri , Prof terus menuju keretanya.

Aku pun teringat kisah Umar ra dengan budak pemerah penjual susu yang takut dan beriman kepada Allah.